News

 Demo Image
image
  • 2021-12-28 11:45:59
  • Tour, Tourism, Travel

ACI USABA SUMBU; TRADISI MENGHATURKAN RATUSAN GULING DI DESA TIMBRAH

Timbrah, begitulah nama sebuah desa yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali. Desa ini terkenal dengan tradisinya yang unik, yang masih tetap dilestarikan warganya hingga saat ini. Desa Timbrah sendiri dahulu pernah bernama Desa Timah Sari. Akibat dari letusan Gunung Agung pada tahun 1963, Desa Timah Sari kemudian berganti nama menjadi Fatimah yang diambil dari kata Pati dan Embah yang bermakna kematian yang disebabkan oleh banjir lahar. Atas kesepakatan bersama, masyarakat desa ini kemudian berpindah ke Timur mencari tempat yang lebih aman dengan nama Desa Timbra Embah, dimana Timbra berarti lahar / lava dan Embah berarti mengalir. Dari kata inilah kemudian menjadi Desa Timbrah untuk mengenang desa yang dialiri lava Gunung Agung pada tahun 1963.

 

Sebagai wujud syukur atas karunia sang pencipta, warga Desa Timbrah setiap tahunnya mempersembahkan ratusan ekor babi guling melalui sebuah upacara adat yang disebut Aci Usaba Sumbu. Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali tepatnya pada hari Tilem Kasa, atau pada bulan mati di bulan Kasa berdasarkan kalender Caka. Pada hari tersebut setiap keluarga di Desa Timbrah akan menghaturkan minimal satu ekor babi guling. Artinya terdapat pula keluarga yang menghaturkan lebih dari satu, dan bisa dipastikan jumlahnya mencapai angka ratusan. 

 

timbrah 1x

Facebook: Culture Bali

 

Secara umum, kegiatan upacara Aci Usaba Sumbu dapat dibagi menjadi dua, yakni Aci Usaba Sumbu Kaja, dan Aci Usaba Sumbu Kelod. Ratusan babi guling tersebut dihaturkan oleh warga desa pada pelaksanaan Aci Usaba Sumbu Kaja yang disertai juga dengan tiga buah sumbu yakni tiang bambu yang dihias sedemikian rupa. Setelah tiga hari berselang barulah dilaksanakan Aci Usaba Sumbu Kelod, yang juga dilakukan dengan menghaturkan beberapa babi guling. Selain itu masyarakat juga membuat dua buah sumbu dengan rangkaian upacara yang hampir sama dengan Aci Usaba Sumbu Kaja.

 

timbrah 2x

Facebook: Culture Bali

 

Aci Usaba Sumbu sendiri sejatinya sebuah ungkapan rasa terima kasih dari warga desa kepada leluhur dan Sang Pencipta atas karunia yang telah mereka terima baik berupa hasil bumi maupun ternak. Kegiatan menghaturkan guling sendiri berawal dari sesangi (nazar/janji) dari salah satu warga untuk menghaturkan guling. Seiring berjalannya waktu, kini seluruh keluarga di Desa Timbrah juga melakukan hal tersebut dan menjadi tradisi unik khas Desa Timbrah.

 

Tak hanya tradisi unik, wisatawan yang berkunjung ke desa ini juga akan disuguhi pemandangan alam nan mempesona. Selain itu, Desa Timbrah juga memiliki Pancoran Sapta Gangga, yakni sebuah pemandian suci yang dipercaya dapat menangkal mimpi buruk, serta menyembuhkan berbagai penyakit. 

 

Tertarik berkunjung ke Desa Timbrah?

Cari tahu lebih banyak di www.godestinationvillage.com



Sumber: I Wayan Ardika, I Made Suatika, Pusat Kajian Bali, Univeritas Udayana, 2019