News

 Demo Image
image
  • Tour, Tourism, Travel

Bangkit dari Pandemi, GODEVI Gelar Webinar Bersama Pegiat Wisata

Rabu, 20 Mei 2020,
Memaknai hari kebangkitan nasional menjadi momentum berharga untuk masyarakat Indonesia yang tengah dirundung kekhawatiran akan ketidakpastian kondisi yang juga melanda seluruh dunia. Sudah lebih dari dua bulan himbauan #dirumahaja diberlakukan bagi masyarakat Indonesia tak terkecuali Bali. Pandemi ini akhirnya sangat memukul sektor ekonomi dan seketika bisnis pariwisata yang dulunya penuh dengan gemerlap dollar pun seakan ikut mati suri.

WhatsApp Image 2020-05-23 at 11.31.18
Pemaparan materi oleh Putu Diah Sastri Pitanatri, S.ST. Par.,M.Par.,CHE

Kegelisahan inilah yang melatarbelakangi GODEVI memfasilitasi webinar bagi pegiat wisata. Webinar ini merupakan kegiatan seri pertama yang dilakukan #godevi untuk tetap bisa menjalin komunikasi dan membagi ilmu ditengah kondisi saat ini. Menghadirkan para pegiat pariwisata sebagai narasumber yakni Dr. I Nyoman Sukma Arida, M.Si (Akademisi Pariwisata Unud), Putu Diah Sastri Pitanatri, S.ST. Par.,M.Par.,CHE (Akademisi Poltekpar Bali), serta Special Guest seorang Praktisi Pariwisata I Dewa Gede Wisnu Arimbawa. Webinar dengan diskusi yang begitu hangat dipandu oleh tim Godevi Ni Made Gandhi Sanjiwani, S. Par., M.Sc (Business Development Executive Godevi). Bagian palin menarik, kegiatan webinar ini diikuti oleh perwakilan seluruh masyarakat Indonesia yang merepresentasikan wajah Nusantara, karena pesertanya tidak hanya dari Bali, tetapi dari Sabang hingga Merauke. Selain itu, keberagaman peserta juga tampak dari latar belakang profesi seperti akademisi, dinas pariwisata, mahasiswa, pengelola desa wisata, travel, konsultan hingga kalangan umum. Beberapa tokoh pariwisata pun hadir seperti Prof. Dr. I Gede Pitana, M.Sc dan Dr. Nyoman Sunarta, M.Si yang sempat memberikan apresiasi serta dukungan kepada godevi untuk mengadakan webinar secara rutin. Webinar ini benar - benar menjadi wadah silaturahmi bagi Pentahelix Pariwisata.

WhatsApp Image 2020-05-24 at 11.38.43
Pemaparan materi oleh Dr. I Nyoman Sukma Arida, M.Si

Banyak hal yang didiskusikan pada webinar ini. Setidaknya diskusi pada webinar mengulas pariwisata dari sudut supply dan demand yang merupakan bagian dari suatu sistem kepariwisataan. Dari sisi pasar, wisatawan diprediksi akan mengalami perubahan perilaku yang cukup siginifikan yang berpengaruh pada praktik wisata saat ini dan selanjutnya. Menurut Sastri memprediksi, dengan adanya perubahan pola perilaku pasar, kedepan Nature Tourism akan sangat diminati. Namun kemungkinan, pariwisata akan dapat dimulai dari pasar domestik terlebih dulu, baru ke internasional. Wisatawan bergrup akan beralih lebih kepada wisatawan perorangan (FIT). Memang, sampai saat ini, belum ada kepastian kapan wabah COVID-19 ini berakhir. Prediksi ini ditanggapi positif oleh Albertus salah seorang peserta webinar asal Manggarai Timur Flores. "Flores dan NTT optimis dengan prediksi kedatangan wisatawan yang berkualitas dengan penerapan physical distancing, prediksi ibu diah sangat cocok sekali. Namun Ini akan menjadi tantangan teman destinasi yang menerima kunjungan wisatawan massal. Diharakan nanti setelah pandemi berakhir, prediksi pasca pandemi akan pas diterapkan di NTT", ujar Albertus.

Banyak pihak menduga, virus tidak akan hilang begitu saja. Hal ini pun disampaikan oleh WHO organisasi kesehatan dunia. Ini berarti, kita mestinya memiliki strategi baru yang bisa mengantisipasi terjadinya kemungkinan terburuk. Olehkarenanya, Kemenparekraf selaku pemerintah bersama stakeholder pariwisata mengkampanyekan program Bersih, Sehat dan Aman yang dikenal dgn istilah CHS (Cleanliness, Health, and Safety). Program ini juga harus diadaptasikan bagi desa wisata sebagai bagian dari produk pariwisata.

WhatsApp Image 2020-05-24 at 11.38.43 (1)
Pemaparan materi oleh I Dewa Gede Wisnu Arimbawa

Dari sisi pelaku wisata yang berada di industri, langkah adaptif terhadap segala bentuk perubahan mutlak dilakukan. Pada kondisi ini, desa wisata menjadi penting untuk diperhatikan karena aktivitas di desa wisata sangat erat kaitanya dengan pola hidup masyarakatnya. Pada kesempatan ini, Wisnu mengatakan “desa wisata sangat penting untuk menyiapkan SOP new normal dengan protokol kesehatannya, meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih premium yang diawali dengan hal- hal kecil dulu, dari lokal terlebih dahulu".

WhatsApp Image 2020-05-23 at 11.26.04
Peserta sharing dan diskusi bangkit dari pandemi

Dari sisi destinasi, Sukma mengungkapkan “Saat ingin menata pariwisata new normal kita juga harus mempertimbangkan masalah yang ada sebelum pandemi dan memperhatikan model pariwisata yang cocok dikembangkan pasca pandemi. Model pariwisata yang berkelanjutan merupakan model yang cocok untuk dikembangkan pasca pandemi”.