News

 Demo Image
image
  • 2023-11-16 05:35:01
  • Tour, Tourism, Travel

Lebih Dekat Dengan Budaya Desa Batuan Bersama Mahasiswa Destinasi Pariwisata Poltekpar Bali

Mahasiswa Politeknik Pariwisata Bali melakukan kunjungan ke desa Batuan pada 14 November 2023. Terletak di kecamatan Sukawati kabupaten Gianyar. Setibanya di wilayah Desa Batuan, mahasiswa menuju Rumah Bali Kuno dan kedatangannya disambut langsung oleh Bapak Wayan Diana selaku ketua Pokdarwis Desa Batuan. Dibagian depan didapati sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempat untuk memasak. Dimana menurut keyakinan masyarakat Bali, dapur merupakan dewa api. Sebelum masuk ke rumah, disarankan untuk singgah terlebih dahulu di dapur. Hal tersebut dipercaya agar menghindari hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Disana telah disediakan teh dan kopi serta jajanan khas desa. Yang pertama yaitu gopel yang didalamnya terdapat kelapa dan gula Bali yang bentuknya bulat berwarna putih. Kue lainnya yang bernama bantal yang terbuat dari ketan, jagung dan buah nangka. Kemudian yang terakhir dinamakan sumping, yang didalamnya berisi pisang dan waluh.

 

Kegiatan berikutnya dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke Pura Puseh Desa Batuan. Sebelum masuk ke dalam, kita diwajibkan untuk memakai Kamen yang sudah disediakan sebelumnya. Sama seperti di Pura Pura lainnya, perempuan yang sedang datang bulan tidak diperkenankan untuk masuk. Pura tersebut merupakan warisan zaman Bali kuno. Di pura tersebut terdapat tiga pintu masuk dan didalamnya terdapat prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Udayana. Hingga sampai saat ini masih dijaga dan disimpan didalam Pura. Penataran pemujaan para raja Bali kuno berasal dari warisan dinasti warmadewa. Setelah itu mahasiswa mengunjungi Sanggar Langlang Jagat untuk memperkenalkan berbagai jenis tarian topeng yang dilestarikan di desa tersebut. Studio dari sanggar tersebut dinamai Kaki Bebek House studio karena untuk menghargai orang yang dulunya sebagai pemilik sanggar. Beliau adalah seorang kakek yang memelihara banyak bebek. Kaki berasal dari bahasa Bali, yaitu kakek. Sanggar Langlang Jagat didirikan pada tahun 2013. Melalui kunjungan ini, mahasiswa diajak mempelajari pakem Tari Bali yang dimana sebagai penari diperlukan wiraga, wirasa dan juga wirama. Ketika menari badan harus dijaga supaya seimbang dan tidak boleh oleng ke kanan dan ke kiri. Terdapat beberapa tari topeng yang dilestarikan disana, beberapa diantaranya yaitu tari topeng keras, tari tua dan tari topeng raja. Namun sebelum ke sanggar, mahasiswa Poltekpar Bali melakukan perjalanan ke Pura Puseh Desa Batuan. 

 

Kegiatan terakhir dalam edu-tour hari ini yaitu belajar melukis gaya batuan lokal. Ciri khas dari lukisan di desa tersebut terletak pada teknik-teknik yang digunakan dalam melukis. Langkah awalnya yaitu membuat sketsa. Setelah itu ada “nyawi” yang berarti mempertegas sketsa yang dibuat diatas kertas yang dibuat dengan menggunakan alat tulis pensil. Langkah ketiga yaitu “ngucek”. Di tahap ini yang dilakukan adalah membuat gradasi warna hitam ke putih. Setelahnya ada “manyunin”. Sama dengan yang sebelumnya, manyunin juga merupakan gradasi hitam ke putih. Kalau ngucek itu bentuk miring lurus. Yang terakhir adalah ngewarna, yaitu memberi warna pada lukisan yang sudah selesai. Saat proses pewarnaan juga memiliki teknik khusus yang digunakan. Yakni dengan teknik transparan. Namun setelah selesai diwarnai, akan tetap kelihatan. Pada zaman dulu bahan yang digunakan untuk membuat pewarna lukisan semuanya berasal dari alam. Akan tetapi saat ini sudah banyak pewarna yang dijual di toko-toko. Mereka memiliki komunitas yang bernama Batur Ulangun. Batur berarti desa Batuan, sedangkan Ulangun adalah seni.  

Menurut Agus Krisna dan Tiara selaku mahasiswa program studi Destinasi Pariwisata menyampaikan kesan dan pesan selama kegiatan tour berlangsung. Berdasarkan pengalaman Agus, aktivitas yang di arrange oleh pihak Godevi sangat berkesan, menyenangkan dan memberikan edukasi tentang budaya Bali melalui desa wisata.