News

 Demo Image
image
  • 2022-03-05 12:51:29
  • Tour, Tourism, Travel

Mabuug-buugan, Tradisi Mandi Lumpur yang Sakral Simbol Pembersihan Diri

Sehari setelah Pulau Bali merayakan hari Nyepi, seluruh masyarakat di Desa Adat Kedonganan melakukan tradisi mabuug-buugan yang menjadi satu-satunya tradisi mandi lumpur yang ada di Bali. Tradisi ini bahkan telah diakui sebagai Warisan Budaya tak Benda (WBTB) secara nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sejak tahun 2019.
 
Mabuug-buugan memiliki arti melumuri seluruh tubuh dengan buug atau lumpur. Menurut Bendesa Adat Kedonganan, Dr. I Wayan Mertha SE, M.Si, tradisi ini adalah bentuk ucapan syukur atas kesuburan yang telah dilimpahkan pada bumi pertiwi sebagai tempat manusia dan semua makhluk hidup berkembang biak. Serta sebagai visualisasi dari belenggu kekuatan bhuta dan keterbatasan manusia dari kekuatan bhuta itu sendiri.
 
Mebuug buugan bali
Gambar: Suasana Tradisi Mebuug-buugan 
Sumber foto: Youtube Bali Prawara
 
Kegiatan Mabuug-buugan diawali dengan melakukan persembahyangan di Pura Kahyangan Desa untuk memohon agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Selanjutnya seluruh masyarakat Desa Adat Kedonganan turun ke mangrove untuk melumuri tubuh dengan lumpur, dimana lumpur diperumpamakan sebagai kekotoran yang melekat pada jiwa manusia. Untuk menghilangkan kekotoran pada jiwa manusia, masyarakat selanjutnya menuju pantai barat untuk mandi dengan air laut sebagai simbol pembersihan jasmani dan rohani.
 
Tradisi ini dapat disaksikan oleh khalayak umum yang ingin mengetahui lebih dalam tentang tradisi sakral mabuug-buugan ini. Bahkan jika anda ingin merasakan sensasi mandi lumpur bersama masyarakat lokal, anda dapat langsung berkunjung ke Desa Adat Kedonganan pada hari ngembak geni, atau sehari setelah Nyepi yang akan diadakan hanya 1 tahun sekali.
 
#godevi #godestinationvillage #desawisata #desakedonganan #bali