Terletak di Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung, Desa Kamasan terkenal dengan seni lukis tradisional Bali yang dikenal sebagai "gaya Kamasan". Lukisan wayang Kamasan merupakan salah satu produk kreatif yang terdapat di Desa Kamasan dan menjadi icon utama karena desa ini lebih cenderung kepada seni lukisannya dibandingkan dengan seni ukir. Biasanya digunakan sebagai hiasan di atas kain yang berupa bendera (kober, umbul-umbul dan lelontek) serta kain hiasan (ider-ider maupun parba) yang menjadi pelengkap dekorasi di tempat-tempat yang suci. Misalnya di pura maupun pada bangunan di komplek Kraton.
Lebih dari sekedar pusat seni, Desa Kamasan tidak hanya menjadi wadah bagi para pewaris seni. Melainkan sebagai tempat suci yang menghubungkan manusia dengan warisan budaya serta spiritualitas yang berkembang ditengah-tengah masyarakat lokal. Lukisan gaya Kamasan menggunakan warna-warna yang cerah serta pola-pola geometris. Pengaruh dari seni wayang kulit dan juga seni tari Bali sangat terasa dalam setiap sentuhan lukisan ini. Gayanya yang khas tercermin dalam setiap garis dan warna yang diaplikasikan.
Selain itu keindahan gerakan dari seni tari Bali turut serta dalam memberikan dinamika visual pada lukisan wayang Kamasan. Proses pembuatan lukisan wayang Kamasan diawali dengan tahap "nyeket", di mana para seniman membuat sketsa awal yang kemudian diberi garis dengan tujuan untuk mempertebalnya. Langkah selanjutnya yaitu memberi warna pada pada sketsa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tahap terakhir dalam pembuatan lukisan ini disebut "nyawi". Nyawi merupakan proses menghaluskan warna pada lukisan.
Lukisan gaya Kamasan sangat menarik untuk diketahui oleh para wisatawan. Karena lukisan gaya Kamasan menggambarkan cerita-cerita agung dan mitologi Hindu. Selain itu tidak hanya menjadi objek visual semata. Tetapi juga sebagai jendela yang mengungkapkan kekayaan warisan budaya Bali. Dalam lukisan digunakan warna-warna cerah yang mencerminkan kekayaan budaya Bali.
English
Indonesia
