News

 Demo Image
image
  • 2021-12-08 08:18:14
  • Tour, Tourism, Travel

TANAM POHON BARENG, GODEVI IKUT SERTA DALAM KICK OFF DESA RAMAH AIR HUJAN DI DESA GLAGAH LINGGAH

WhatsApp Image 2021-12-08 at 15.57.49 (1)

 

Rabu, 8 Desember 2021, Godevi mendapat undangan dari PT. Tirta Investama (Aqua) untuk mengikuti kegiatan kick off Desa Ramah Air Hujan di Desa Adat Glagah Linggah, Kintamani, Bali. Glagah linggah sendiri merupakan sebuah desa wisata dengan potensi utama berupa hutan pinus yang ideal sebagai daerah resapan air. Adanya program desa ramah air hujan ini akan semakin mengedepankan keberadaan hutan pinus di Glagah Linggah sebagai wilayah penopang persediaan air, tak hanya di Bangli, melainkan seluruh wilayah Pulau Bali, mengingat kabupaten ini merupakan daerah hulu atau sumber air baku dari Pulau Dewata.

 

WhatsApp Image 2021-12-08 at 15.57.49 (2)

 

Tujuan utama kegiatan ini sendiri adalah untuk mendapatkan dukungan dan keterlibatan dari berbagai stakeholder pariwisata di Desa Glagah Linggah. Kedepannya program yang diinisiasi oleh Aqua ini akan terus dievaluasi sehingga mampu memberikan manfaat yang lebih banyak untuk masyarakat. Godevi beserta beberapa stakeholder lainnya yang juga hadir dalam kegiatan ini menyambut baik program yang mengedepankan konsep berkelanjutan tersebut. Sudah seyogyanya daerah hulu dapat dipelihara dengan baik sebagai sumber resapan air. Karena tak hanya daerah hulu seperti Desa Glagah Linggah, air yang dihasilkan nantinya juga akan dinikmati oleh seluruh daerah hingga ke hilir.

 

WhatsApp Image 2021-12-08 at 15.57.49

Sebagai bentuk komitmen kegiatan ini, dilakukan kegiatan pananaman pohon di areal hutan pinus Glagah Linggah. Penanaman pohon ini juga diikuti oleh seluruh peserta yang hadir. Lebih lanjut, melalui program ini diharapkan dapat terjalin kerjasama yang lebih erat antara Aqua, Godevi dan Desa Wisata agar kedepannya program yang dihadirkan tidak hanya berfokus pada konservasi, melainkan juga edukasi baik untuk masyarakat lokal ataupun wisatawan yang datang berkunjung. Sehingga konsep pariwisata berkelanjutan dapat diimplementasikan dengan baik dengan tetap memperhatikan manfaat yang diterima oleh masyarakat lokal.