Desa Beng merupakan kelurahan di Kabupaten Gianyar. Desa Beng tampak begitu asri karena letaknya yang berada di antara dua sungai, yaitu Tukad Cangkir dan Tukad Dukuh. Pemandangan sekitar sungai pun tampak begitu indah karena ditumbuhi banyak pepohonan rindang yang masih alami dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sebuah obyek wisata alam. Menariknya, kedua sungai tersebut memiliki mata air, bebatuan, dan pasir. Masyarakat Desa Beng memanfaatkan bantaran sungai yang subur untuk tempat berkebun.
Desa Beng memiliki kreativitas yang menjadikan masyarakatnya mampu mengelola usaha secara mandiri. Salah satu produk kreatif yang dikembangkan secara mandiri adalah kuliner babi guling. Pande Egi, nama usaha kuliner khas Desa Beng yang telah berhasil menarik perhatian warga lokal hingga wisatawan dari luar daerah berkat kepopulerannya yang meroket di sosial media. Kuliner babi guling tidak hanya menjadi daya tarik bagi warga lokal, tetapi menjadi daya tarik wisatawan luar daerah yang berkunjung ke Bali. Pengelola Pande Egi telah mempekerjakan puluhan karyawan untuk menjalankan usaha babi guling. Ratusan porsi babi guling dapat terjual habis dalam satu hari, ketika akhir pekan Pande Egi mampu menjual 500 hingga 600 porsi. Namun dengan banyaknya minat pembeli kuliner ini, pemanfaatan teknologi digitalnya pun masih terbatas karena jangkauan pangsa pasar Pande Egi masih di sekitar Bali saja..