Bakas Village

Demo Image

Bakas Village

Jl. Bakas, Tusan, Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali

Demo Image

SEJARAH (E)

Bakas is an acronym for the words Bala and Akas. Bala means warrior, while Akas means strong. Formerly Bakas village had the strongest warriors in the Klungkung area. At the time of the Klungkung kingdom, only the reinforcements from Bakas Village were able to lift a bade (means of transporting a body in Ngaben) whose height exceeded a coconut tree, therefore they were called Bale Akas. Bakas is also the main defense area of the Klungkung kingdom. The defense structure starts from the Tohpati area, which means daring to die, there are many troops carrying out jihad, then Bumbungan, which is where the second elite force, the last is the Bakas Force.

SEJARAH (I)

Desa Bakas merupakan akronim dari kata Bala dan Akas. Bala artinya pejuang atau prajurit, sedangkan Akas artinya kuat. Dulunya desa Bakas memiliki prajurit terkuat di daerah Klungkung. Pada jaman kerajaan Klungkung, hanya para bala dari Desa Bakas yang mampu mengangkat Bade (sarana pemberangkatan jenazah dalam ngaben) yang tingginya melebihi pohon kelapa, karena itu mereka disebut Bale Akas. Desa Bakas juga menjadi daerah pertahanan utama kerajaan Klungkung. Susunan pertahanannya mulai dari daerah Tohpati, artinya berani mati, disana banyak pasukan yang melakukan jihad, kemudian Bumbungan, yakni tempat pasukan elit yang kedua, terakhir adalah Pasukan Bakas.

 

How to Reach (E)

The distance of Bakas village from Ngurah Rai International Airport is about 43.4 km and can be reached by two or four-wheeled vehicles. Tourists can also use online transportation services or use a shuttle service from the original Bakas village tour guide to get to the village. Meanwhile, public transportation has not been facilitated.

How to Reach (I)

Jarak desa Bakas dari Bandara Internasional Ngurah Rai sekitar 43,4 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun empat. Wisatawan juga dapat menggunakan jasa transportasi online atau menggunakan jasa antar jemput dari tour guide asli desa Bakas untuk menuju desa. Sedangkan untuk transportasi umum belum difasilitasi.

What to See (E)

Bakas Tourism Village carries a tourism theme, that is agriculture tourism village. This theme is motivated by the majority of people in Bakas Village who have their livelihoods as farmers. Therefore, Bakas village offers an atmosphere of a tourist village based on agriculture and daily life for domestic and foreign tourists. Tourists can see the atmosphere of an agricultural village that offers a variety of agricultural commodities and activities that can provide knowledge and experience for tourists.

What to See (I)

Desa Wisata Bakas mengusung tema wisata yakni agriculture tourism village. Tema tersebut dilatarbelakangi oleh mayoritas masyarakat di desa Bakas yang memiliki mata pencaharian sebagai petani. Oleh sebab itu, desa Bakas menawarkan suasana desa wisata yang berbasis pertanian dan kehidupan masyarakat sehari-hari bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Wisatawan dapat melihat suasana desa agraris yang menawarkan berbagai macam komoditas dan aktivitas pertanian yang dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi wisatawan

What to Do (E)

The tourists can get to know agricultural commodities and carry out agricultural activities with native farmers in the Bakas tourism village, get experience of living in a village, buy and learn to cook Balinese culinary, learn Balinese gamelan art, do jogging tracks, see wild birds and other related activities agrarian village.

What to Do (I)

Wisatawan dapat mengenal komoditas pertanian dan melakukan aktivitas pertanian bersama petani asli di desa wisata bakas, mendapat pengalaman hidup di desa, membeli dan belajar memasak kuliner khas Bali, mempelajari seni gamelan Bali, melakukan jogging track, melihat burung liar dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan desa agraris.

Where to Stay (E)

Bakas tourism village has provided homestays that take advantage of residents' houses so that tourists can experience staying and staying overnight with residents and their daily activities such as pengangon huts and Arsa Wayan Homestay. There is also The Grand Bakas Villas which is located not far from the tourist village of Bakas itself with prices starting from IDR 300,000

Where to Stay (I)

Desa wisata bakas telah menyediakan homestay yang memanfaatkan rumah-rumah penduduk sehingga wisatawan bisa merasakan tinggal dan bermalam dengan penduduk dan aktivitasnya sehari- hari seperti pondok pengangon dan Arsa Wayan Homestay. Terdapat juga The Grand Bakas Villas yang letaknya tak jauh dari desa wisata bakas itu sendiri dengan harga mulai dari Rp 300.000.

What to buy (E)

The tourists can visit Kubu Bakas which sells Balinese culinary specialties such as real mujaer for IDR 25,000 and visit Laklak Pengangon to buy Balinese snacks and barista coffee for around IDR 5,000 to IDR 10,000 only. Apart from food, tourists can also buy agricultural products.

What to buy (I)

Wisatawan dapat mengunjungi Kubu Bakas yang menjual kuliner berat khas bali seperti mujaer nyat-nyat seharga Rp 25.000 dan mengunjungi Laklak Pengangon untuk membeli jajanan khas Bali dan kopi barista dengan harga sekitar Rp 5000 hingga Rp 10.000 saja. Selain makanan, wisatawan juga dapat membeli hasil pertanian.


Tour Package

Travel has helped us to understand the meaning of life and it has helped us become better people. Each time we travel, we see the world with new eyes.