Bali, bukan hanya dikenal sebagai pusat seni dan budaya, tetapi juga sebagai wisata kuliner yang kaya akan cita rasa lokal. Terdapat beragam desa wisata yang menyuguhkan pengalaman autentik, salah satunya adalah Desa Batuan. Terletak di Kabupaten Gianyar, dikelilingi oleh keindahan alam pedesaan dan suasana yang tenang, menawarkan pengalaman kuliner yang autentik bagi para pengunjungnya. Wisata kuliner di desa ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal sejarah, tradisi, dan keakraban penduduk lokal.
Keunggulan Utama
Keunggulan utama desa ini terletak pada cita rasa dan keaslian kuliner tradisional Bali yang ditawarkan. Salah satu kuliner yang wajib dicoba adalah Nasi Campur Bali, makanan ikonik Bali yang disajikan dengan nasi putih berbagai lauk pauk daging (ayam betutu, sate lilit, babi guling), sayur-mayur (urap, tumis rebung), serta lauk pelengkap seperti telur, kacang, sambal.

Sumber: Milik Pribadi
Desa Batuan juga dikenal dengan Lawar, yang terdiri dari campuran daging cincang, sayuran, dan bumbu tradisional seperti lengkuas, daun jeruk, dan kelapa parut. Lawar ini hadir dalam berbagai varian, seperti Lawar Ayam atau Lawar Babi, masing-masing menawarkan sensasi rasa pedas dan gurih yang luar biasa.
Sumber: Idntimes.com
Tak hanya itu, Desa Batuan juga terkenal dengan Ayam betutu, proses memasak ayam betutu di desa ini masih menggunakan teknik asli, di mana ayam direndam dengan bumbu rempah-rempah lalu dibaluti dengan daun pisang dipanggang atau direbus dalam waktu yang cukup lama, sehingga bumbu meresap sempurna ke dalam daging.
Sumber: Kompas.com
Satu lagi yang menjadi ciri khas kuliner di desa ini adalah Sate lilit. Dibuat dari daging cincang yang dililitkan pada batang serai dan dipanggang, sate lilit di Batuan sering disajikan bersama sambal khas Bali yang pedas, memberikan sensasi makan yang lengkap dan memuaskan.
Sumber: Food.detik.com
Pengalaman Wisata Kuliner
Suasana desa yang tenang memberikan sensasi berbeda dari restoran-restoran di kota besar. Banyak wisatawan menceritakan betapa menariknya menyantap hidangan di bawah naungan pepohonan besar atau di dalam bale-bale bambu, sambil mendengarkan alunan musik tradisional Bali yang mendamaikan.
Sumber: Milik Pribadi
Sumber: Intagram, anggara_arii
Di beberapa kesempatan pengunjung dapat melihat secara langsung proses memasak. Para ibu-ibu desa dengan senang hati menunjukkan cara memasak hidangan seperti Babi Guling atau Lawar dengan cara yang mereka pelajari dari generasi sebelumnya. Hal ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk lebih memahami tradisi kuliner Bali secara mendalam.
Sumber: kura2bisa.com
Beberapa warung di Desa Batuan menawarkan kelas memasak. Ini adalah pengalaman unik di mana pengunjung dapat belajar membuat makanan Bali, mulai dari memilih bahan-bahan segar hingga menyajikannya. Interaksi langsung dengan penduduk lokal menjadikan pengalaman yang berkesan dan personal.
Potensi digital dan Inovasi
Desa Batuan memiliki potensi besar dalam dunia wisata kuliner, terutama ketika dikombinasikan dengan teknologi digital dan inovasi. Desa Batuan telah memanfaatkan berbagai platform digital untuk menarik perhatian wisatawan dan memperluas jangkauan kulinernya. Melalui media sosial Desa Batuan kini gencar mempromosikan kulinernya dengan mengunggah foto-foto makanan serta video-video menarik tentang proses memasak. Selain itu, dengan meningkatnya tren pemesanan makanan online, beberapa restoran di Desa Batuan juga telah mulai bekerja sama dengan platform pemesanan makanan seperti GoFood, GrabFood, atau aplikasi lokal lainnya untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan. Hal ini memungkinkan pengunjung yang ingin mencicipi makanan khas Bali tanpa harus keluar dari akomodasi mereka. Inovasi lain yang dapat diterapkan di Desa Batuan adalah penggunaan sistem pembayaran digital yang lebih luas, seperti e-wallet dan pembayaran berbasis QR code.
Ayo, nikmati sensasi cita rasa kuliner tradisional Bali yang menggugah selera ditemani dengan keindahan suasana pedesaan yang tenang dan budaya yang kental di Desa Batuan, bersama tim Godevi yang siap membantu menjadikan pengalaman kuliner Anda semakin istimewa.
Penulis: Helen Eli Yana Charolin
Denpasar. 22 Oktober 2024